Jumat, 30 November 2012

METODE PEMBELAJARAN/ PENDAMPINGAN

Metode-metode pembelajaran seperti yang ditampilkan dalam tabel di bawah
ini, biasa digunakan dalam pelatihan atau kegiatan pendampingan kelompok belajar
mandiri desa (KBMD) seperti yang dipaparkan pada Bab-5. Tetapi, metode-metode
PRA/PLA pada Lampiran-1 sebenarnya juga bisa dimodifikasi dan digunakan untuk
kegiatan KBMD, bukan hanya untuk kegiatan MDS saja.
Setiap metode pembelajaran di atas, memiliki satu ‘rana pembelajaran’ yang
paling menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Rana
pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana perubahan pengetahuan
(P); Rana afektif atau rana perubahan sikap-perilaku (S) ; dan Rana psikomotorik atau rana perubahan/peningkatan keterampilan (K).
Media Pembelajaran Matematika
Sebagian besar siswa merasa bahwa matematika itu merupakan mata pelajaran yang sulit, dan hanya beberapa diantaranya merasa sebagai pelajaran yang menarik karena menantang. Mungkin “penyakit” ini telah berumur puluhan bahkan mungkin ratusan tahun. Para “dokter” belum mampu memberikan obat yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit ini. Mungkin beberapa orang tua dibuat pusing tujuh keliling jika mempunyai putra/putri yang menghadapi masalah ini. Banyak orang mengambil jalan penyelesaian dengan mengikutsertakan putra/putrinya dalam bimbingan belajar atau les private. Hal ini tak sepenuhnya salah, namun menurut hemat saya penyelesaian itu merupakan penyelesaian yang darurat saja. Penyelesaian yang relatif permanen menurut saya adalah menumbuhkan motivasi yang kuat dalam diri anak akan kebutuhan dan keuntungan mempelajari matematika. Namun pekerjaan ini tidak mudah untuk dilakukan, mengingat “penyakit” tersebut telah begitu mewabah. Jadi merupakan tugas yang relatif berat untuk orang tua dan guru untuk mengatasi masalah ini. Semoga saja suatu saat nanti akan ditemukan satu treatment yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.

Pemanfaatan Media Pembelajaran Untuk Membangun Pengetahuan Siswa

Dalam dunia pendidikan dikenal 3 teori belajar yaitu teori belajar behavioristik, kognitif, dan konstruktivisme. Ketiga teori tersebut didasarkan pada bagaimana cara siswa mendapatkan pengetahuan. Pertama adalah teori belajar behavioristik, teori ini beranggapan belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Bisa dikatakan dalam teori ini untuk mendapatkan pengetahuan siswa diberikan pelajaran secara terus menerus, contohnya untuk belajar menghitung luas persegi dan persegi panjang siswa diminta atau disuruh untuk menghafalkan rumus dan berulang-ulang mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi tersebut.
Teori belajar yang kedua adalah teori belajar kognitif dalam teori ini siswa dianjurkan untuk belajar sesuai dengan tahapan perkembangannya. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.

MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses beljara mengajar. segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

Jumat, 23 November 2012

media pembelajaran menggunakan balon



          Media pembelajaran menggunakan balon adalah sebuah permainana yang dilakukan didalam kelas. Saya menggunakan media ini supaya para murid biasa memahami materi yang saya ajarkan. Maedi balon ini dapat memotivasi murid untuk belajar, katrena didalam balon tersebut terdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus di jawab oleh murid. Sebelum permainan balon ini dimulai guru terlebih dahulu memberikan materi. Seperti di pelajaran sejarah, yang membahas tentang kejadian atau peninggalan pada masa lampau pada tingkat smp kls 1, 2. Yang sering di anggap para murid membosankan. Jadi, dengan media ini bisa memberikan semangat belajar bagi murid, karena permainan ini akan memberikan hukuman apabila siswa tidak bias menjawab seperti tidak mendapatkan nilai. tujuan permainan balon ini adalah untuk mendapatkan nilai, semakin bagus murid menjawab pertanyaan semakin bagus pula nilai yang di dapat.  Permainan balon ini disebut jga permainan undian atau permainan yang sering dilakukan pada saat pesta ulang tahun.

Kelebihan media balon:
Memberikan semangat belajar kepada murid untuk menguasai materi. Media ini memberiakan kenyamanan dalam kelas karena tidak membosankan yang dilakukan dengan permainan tapi juga belajar dalam kelas.
Kelemahan media balon:
Kadang_kadang memicu keributan dan murid sering takut atau tidak pede untuk melakukan permainan ini karena pertama kalinya dilakukan permainan balon ini.

Langkah-langkah melakukannya:
  1. Buatlah beberapa pertanyaan tentang materi yang di ajarkan, kemudian tiup balon dan masukan pertanyaan tersebut kedalam balon.
  2. Ketika permainan dimulai guru memberikan aba-aba atau dengan memberikan spidol secara bergeliriran dengan menyanyikan lagu,
  3.  Dan apabila spidol itu berhenti pada seorang murid, maka murid tersebut harus meletuskan balon dan menjawab petanyaan yang sudah ada didalam balon tersebut. Apabila pertanyaan dijawab dengan baik maka baik pula nilai murid tersebut, dan sebaliknya jika salah mendapatkan hukuman tidak diberikan nilai yang baik.